RANGKUMAN BUKU
(INTISARI)
1. Pendahuluan
Pembelajaran Kertakes memiliki fungsi
dan tujuan untuk menumbuh kembangkan berbagai potensi, sikap dan keterampilan
antara lain :
1. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan
siswa melalui penelaahan jenis, bentuk, sifat, fungsi, alat, bahan, proses, dan
teknik dalam membuat berbagai produk teknologi dan seni yangberguna bagi
kehidupan manusia, termasuk pengetahuan seni dan keterampilan dalam konteks
budaya yang multikultural.
2. Mengembangkan kemampuan intelektual, imajinatif, ekspresi, kepekaan
rasa, kepekaan kreatif, keterampilan, dan
mengapresiasi atau menghargai hasil karya seni dan kerajinan dari berbagai
wilayah Nusantara dan mancanegara
3. Menumbuh kembangkan sikap profesional,
kooperatif, toleransi, kepemimpinan(leadership), kekayaan (employmentship), dan
kewirausahaan (enterpreneuship).
2. Wawasan Seni
a. Manusia Dan Kebudayaan
Manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan
memiliki segala kelebihan dan kesempurnaan, yang sangat berbeda dengan
binatang. Binatang berkembang dari masa ke masa secara statis, alamiah, dan
dengan perilaku yang naluriah. Manusia berkembang secara dinamis, bergerak dan
berubah dari waktu ke waktu karena sejalan dengan perkembangan akal, budi, dan
dayanya. Oleh karena itu manusia disebut sebagai mahluk budaya. Mahluk yang
menggunakan akal (rasio) dalam berpikir untuk mengembangkan kehidupannya.
b. Pengertian Seni
Seni ialah ekspresi perasaan manusia
yang dikongkritkan, untuk mengkomunikasikan pengalaman batinnya kepada orang
lain (masyarakat penikmat) sehingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula
kepada penikmat yang menghayatinya. Seni lahir karena upaya manusia dalam
memahami kehidupan ini, baik kehidupan sosial, ekonomi, alam, dan sebagainya.
Ekspresi tersebut dikongkritkan melalui media gerak (tari), suara (musik),
rupa, dan penggabungan/peleburan berbagai media akan melahirkan kesatuan
estetik. Media berekspresi seni rupa meliputi bentuk, warna, bidang, garis,
barik/tekstur, dan unsur-unsur estetik.
c. Apakah Keindahan Itu
a. Keindahan dalam arti yang luas
Pengertian keindahan yang seluas-luasnya
meliputi: - keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, keindahan
intelektual.
b. Keindahan dalam arti estetis murni
Keindahan dalam arti estetika murni,
menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala
sesuatu yang dicerapnya.
c. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan
penglihatan
keindahan dalam arti terbatas, lebih
disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerap dengan
penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna secara kasat mata.
d. Nilai Estetis
Dalam hal ini keindahan “dianggap” searti
dengan nilai estetis pada umumnya. Apabila sesuatu benda disebut indah, sebutan
itu tidak menunjuk kepada sesuatu ciri seperti umpamanya keseimbangan atau
sebagai penilaian subyektif saja, melainkan menyangkut ukuran-ukuran nilai yang
bersangkutan. Ukuran-ukuran nilai itu tidak terlalu mesti sama untuk
masing-masing karya seni, bermacam-macam alasan, karena manfaat, langka atau
karena coraknya spesifik.
e. Dorongan Berkarya Seni
Jika kita ingin mengetahui latar
belakang penciptaan karya seni, maka kita harus memahami dorongan utama manusia
dalam menciptakan karya seni. Berdasarkan penelitian, dorongan berkarya seni
pada dasarnya meliputi:
1. Dorongan magis dan
religius (keagamaan)
2. Dorongan untuk bermain
3. Dorongan untuk
memenuhi kebutuhan praktis (sehari-hari)
f. Seni Dan Ekspresi
Seni memang selalu dihubungkan dengan
ekspresi pribadi, sebab seni lahir dari ungkapan perasaan pribadi penciptanya.
Sehubungan dengan nilai ekspresi dalam seni, Herbert Read merumuskan tentang
kedudukan ekspresi dalam proses penciptaan seni, sebagai berikut:
- pengamatan terhadap kualitas materiil
- penyusunan hasil pengamatan tersebut
- pemanfaatan susunan itu untuk mengekspresikan emosi atau perasaan yang dirasakan sebelumnya
g. Seni Dan Alam
Bagaimanapun sikap seniman terhadap
alam, ternyata kekaryaannya banyak sekali yang mengikat hubungan dengan alam.
Sehingga tidak mengherankan jika orang dulu pernah mangatakan bahwa alam adalah
guru para seniman atau nature artis magistra.
h. Seni Dan Teknologi
Dengan semakin banyaknya temuan-temuan
teknologi, yang menghasilkan begitu banyak barang-barang, maka peranan seni
rupa atau desain semakin terasa untuk memberikan sentuhan estetik terhadap
barang-barang tersebut.
3. Pengertian Estetika dan Perkembangan
a. Pengertian Estetika
Berdasarkan pendapat umum, estetika
diartikan sebagai suatu cabang filsafat yang memperhatikan atau berhubungan
dengan gejala yang indah pada alam dan seni. Untuk estetika sebaiknya jangan
dipakai kata filsafat keindahan karena estetika kini tidak lagi semata-mata
menjadi permasalahan falsafi tapi sudah sangat ilmiah. Dewasa ini tidak hanya
membicarakan keindahan saja dalam seni atau pengalaman estetis, tetapi juga
gaya atau aliran seni, perkembangan seni dan sebagainya.
b. Estetika Dan Filsafat
Pendapat umum menyatakan bahwa estetika
adalah cabang dari filsafat, artinya filsafat yang membicarakan keindahan.
Persoalan estetika pada pokoknya meliputi empat hal :
a.
Nilai estetika
b.
Pengalaman estetis
c.
Perilaku orang yang menciptakan
d.
Seni
c. Estetika Dan Ilmu
Estetika dan ilmu merupakan suatu
kesatuan yang tak dapat dipisahkan, karena sekarang ada kecenderungan orang
memandang sebagai ilmu kesenian (science of art)dengan penekanan watak
empiris dari disiplin filsafat.
d. Pengertian Keindahan Dalam Seni
Bila mengingat kembali pandangan klasik
(Yunani) tentang hubungan seni dan keindahan, maka kedua pendapat ahli di bawah
ini sangat mendukung hubungan tersebut; Sortais menyatakan bahwa keindahan
ditentukan oleh keadaan sebagai sifat obyektif dari bentuk (l‟esthetique est
la science du beau). Lipps berpendapat bahwa keindahan ditentukan oleh
keadaan perasaan subyetif atau pertimbangan selera (die kunst ist die
geflissenliche hervorbringung des schones).
e. Estetika Klasik Barat
Plato menempatkan seni (yang sekarang
dianggap sebagai suatu karya indah) sebagai suatu produk imitasi (mimesis).
Karya imitasi (seni) tersebut harus memiliki keteraturan dan proporsi yang
tepat.
f. Estetika Abad Pertengahan
Abad pertengahan merupakan abad gelap
yang menghalangi kreativitas seniman dalam berkarya senii. Agama Nasrani
(Kristen) yang mulai berkembang dan berpengaruh kuat pada masyarakat akan
menjadi ―belenggu seniman.
g. Estetika Pramodern
Keagungan, termasuk keindahan merupakan
kategori estetika yang terpenting
h. Estetika Kontemporer
Seni bukan meniru alam, tapi menggubah
alam menjadi karya seni
i. Estetika Timur
Keindahan adalah sesuatu yang
menghasilkan kesenangan. Seni diolah melalui proses kreatif dari pikiran menuju
pada penciptaan obyek yang dihasilkan oleh getaran emosi. Inti keindahan adalah
emosi
4. Konsep Dasar Seni Rupa
a. Pendidikan Seni Dalam Kurikulum Sekolah
Isi bidang studi pendidikan kesenian itu
merupakan penggabungan pelajaran menggambar dan seni suara ditambah sub bidang
studi lain yaitu seni tari dan teater, yang pada kurikulum sebelumnya tidak
ada. Pelajaran menggambar dan seni suara diubah namanya menjadi seni rupa dan
seni musik. Selengkapnya bidang studi pendidikan kesenian berisi sub-sub bidang
studi seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater (drama).
Kurikulum 1975 disempurnakan lagi pada
tahun 1984 dengan sebutan kurikulum 1984. Penyempurnaan ini ditandai oleh
penggantian istilah pendidikan kesenian menjadi pendidikan seni.
Kurikulum 1994 Sekolah Dasar yang
berlaku sekarang sangat jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Perbedaan itu
meliputi sistem pembelajarannya yang menggunakan “integrated learning”atau
pembelajaran terpadu antara beberapa cabang seni. Nama pendidikan seni berubah
pula menjadi Kerajinan Tangan dan Kesenian.
b. Sifat Dan Domain Pendidikan Seni
1. Sifat pendidikan seni
a)
Multidimensional
b)
Multilingual
c)
Multikultural
2. Domain (dimensi perilaku) dalam pendidikan seni
Brent G. Wilson (Bloom, 1975)
mengemukakan tiga dimensi perilaku dari Bloom, yaitu : kognitif, affektif dan
psikomotorik menjadi tujuh dimensi perilaku seni yang meliputi :
Persepsi, Pengetahuan, Pemahaman, Analisis, Evaluasi, Apresiasidan Produksi.
c. Seni Sebagai Media Pendidikan
Istilah seni sebagai media pendidikan
tidak berarti bahwa kegiatan seninya tidak penting (karena dianggap hanya
sekedar media). Keterlibatan siswa dengan seni tetaplah harus menjadi prioritas
dalam rangka membentuk kemampuan seni atau meningkatkan kemampuan seni yang sudah
ada pada diri para siswa. Upaya peningkatan kualitas belajar menjadi fokus
kegiatan; dan ini berlaku umum dalam program belajar apa pun.
d. Pendekatan Berbasis Disiplin Ilmu Dalam Pendidikan
Seni Rupa
Pendekatan seni rupa berbasis disiplin
ilmu (dicipline based art education,disingkat DBAE) berintikan pemikiran
bahwa seni telah hadir dalam kehidupan bukan hanya sebagai kegiatan
penciptaan, tetapi juga sebagai cabang pengetahuan yang
menjadi bahan kajian filosofis maupun ilmiah dan
berhak dipelajari di lembaga pendidikan. Seni adalah disiplin ilmu
yang khas dengan karakter yang dimilikinya, mendapat dukungan
kelompok ilmuwan, dikembangkan melalui penelitian.
e. Pendekatan Kompetensi Dalam Pendidikan Seni Rupa
Pendekatan kompetensi sesungguhnya sudah
agak lama dikenal dalam sistem pendidikan guru yang dikenal dengan PGBK
(pendidikan guru berdasar kompetensi). Dalam bidang seni, pendekatan kompetensi
menjadi bahan pembahasan dan disepakati sebagai acuan bagi penyelenggaraan
pembelajaran seni di Indonesia.
f. Pendidikan Seni Rupa Sebagai Pendidikan Kreatifitas
Dan Emosi
1. Pendidikan kreativitas
Pembinaan kreativitas manusia sebaiknya
dilakukan sejak anak-anak. Kondisi lingkungan yang kreatif dan tersedianya
kesempatan melakukan berbagai kegiatan kreatif bagi anak-anak akan sangat
membantu dalam mengembangkan budaya kreativitasnya. Perlu dingat bahwa dunia
anak-anak merupakan awal perkembangan kreativitasnya. Kreativitas itu nampak di
awal kehidupan anakk dan tampil untuk pertama kalinya dalam bentuk permainan
anak-anak.
2. Pendidikan emosi
Pentingnya pendidikan emosi telah
diungkapkan para ahli pendidikan sejak lama. Fransesco (1958), seorang ahli
pendidikan seni rupa mengemukakan tugas pendidikan seni rupa antara lain
sebagai penghalus rasa dan pendidikan emosi. Dikemukakan, penguasaan emosi
sangatlah penting, khususnya pada manusia di zamann modern. Dalam seni, emosi
disalurkan ke dalam wujud yang memiliki nilai ekspresi-komunikasi. Kegiatan
penguasaan dan penyaluran ekspresi tadi menjadi dinamis dan bersemangat.
g. Pendidikan Seni Rupa Dan Tujuan Pendidikan Nasional
Pendidikan seni rupa juga
berperanan dalam menyeimbangkan kehidupan individu dalam pengembangan
kepribadiannya, baik dalam aspek kecerdasan maupun perasaan dan kehendak. Lebih
khusus lagi pendidikan seni dapat menghaluskan rasa, dan mengembangkan daya
cipta, serta mencintai kebudayaan nasional, bahkan menghargai hasil-hasil
kebudayan/kesenian dari bangsa manapun. Hal ini diperlukan dalam rangka
menghadapi kehidupan yang semakin kompleks, yang ditandai dengan arus
globalisasi akibat ledakan teknologi komunikasi.
h. Peranan Guru Seni Rupa
Guru memegang peranan penting dalam
pendidikan seni. Setiap guru seni perlu memahami kepemipinan bagaimana dan
tanggung jawab apa yang dituntut para siswa serta bimbingan mana yang dapat
memberi inspirasi kepada mereka, apa yang boleh dan yang tidak boleh dia
lakukan. Di ruangan kelas, setiap saat guru senantiasa diperlukan para
siswanya.
5. Aneka Kegiatan Berkarya Seni Rupa
a. Berkarya Seni Rupa Dwimatra
1)
Membatik sederhana
2)
Tarikan benang
3)
Inkblot
4)
Menggambar dengan tiupan
5)
Cetak penampang, daun-daunan, dan umbi-umbian
6)
Cetak sablon
7)
Monoprint
8)
Finger painting (lukisan jari tangan)
9)
Kolase
10)
Montase
11)
Mozaik
12)
Menggambar bentuk
13)
Menggambar dekoratif
14)
Menggambar ilustrasi
15)
M3 (melipat, menggunting, menempel)
16)
Menganyam
b. Berkarya Seni Rupa Trimatra
a.
Membutsir
b.
Merangkai
c.
Membuat topeng kertas
d.
Membuat wayang kertas
c. Origami
d. Berkarya Seni Kerajinan Simpul (Makrame)
1)
Ikat pinggang
2)
Gelang
3)
Kalung
4)
Alas gelas
5)
Hiasan dinding
6)
Taplak meja
e. Aspek Pembelajaran Seni Rupa
Salah satu aspek pembelajaran yang cukup
penting adalah apresiasi. Dalam bahasa sederhana, apresiasi berarti menerima,
menghargai melalui proses yang melibatakan rasa dan fikir. Apresiasi seni di
masyarakat kita, juga di dalam kelas, sampai saat ini masih terbatas sekali
dalam arti belum banyak dikembangkan. Sesungguhnya pada masa sekarang,
anak-anak memiliki lebih banyak peluang untuk meningkatkan apresiasi
dibandingkan dengan zaman dahulu. Kini teknologi elektronika, khususnya
reproduksi dan percetakan sudah maju. Karya-karya terkenal dapat diperlihatkan
guru kepada para siswa di sekolah. Pameran-pameran seni juga lebih sering
diselenggarakan.
6. Pertimbangan Metodologis dalam Pendidikan Seni Rupa
a. Pendekatan Dalam Pendidikan Seni Rupa
Memilih pendekatan pendidikan seni
hendaknya mengacu kepada misi dan tujuan pendidikan seni itu sendiri, maupun
tujuan dan jenis atau karakteristik bahan ajar itu sendiri.
1. Pendekatan Umum Dari
Aspek Manajerial
a. Pendekatan otoratatif
Secara umum pendekatan otoritatif sering dipandang tidak baik, karena
cenderung menekan anak (represif).
b. Pendekatan permisif
Menurut pandangan ini, (dalam sisi ekstrimnya) jangan ada
pengarahan-pengarahan atau petunjuk-petunjuk. Serahkan semuanya kepada anak
didik
c. Pendekatan demokratis
Pendekatan demokratis bertumpu pada pandangan bahwa tiap orang memiliki hak
untuk menyatakan pendapat.
2. Pendekatan Umum Dari Aspek Psikologis
a. Pendekatan iklim sosio-emosional
Pendekatan ini mengutamakan penyediaan iklim belajar yang kondusif,
penerimaan warga belajar sebagaimana adanya, menghargai perbedaan individual.
b. Pendekatan pengubahan tingkah laku
Pendekatan ini menekankan pada pemikiran bahwa tingkah laku dapat diubah
melalui cara-cara tertentu.
c. Pendekatan proses kelompok
Pendekatan ini menekankan pada pembentukan kelompok yang erat (kohesif).
3. Pendekatan Dalam Segi Proses Belajar
a. Pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
Jenis-jenis kegiatan belajar antara lain penyelidikan, penyajian, kegiatan
mekanis (latihan-ulangan), apresiasi, observasi, dan mendengarkan, ekspresi
kreatif, kerja kelompok, percobaan, mengorganisasi, dan menilai.
b. Pendekatan keterampilan proses
Pendekatan keterampilan proses menekankan
pembentukan keterampilan memperoleh pengetahuan dan
mengkomunikasikannya.
- Pendekatan inspiratif
- Harus memperhatikan dan mempertimbangkan bahwa pendidikan seni sebagai wahana bermain yang bermuatan edukatif dan membangun kreativitas.
a)
Stimulasi klasikal rutin
b)
Stimulasi individual rutin
c)
Stimulasi klasikal insidental
d)
Stimulasi individual insidental
c. Pendekatan analisis
Pendekatan ini berkaitan dengan proses pembimbingan pembuatan karya seni
rupa (dan kerajinan).
d. Pendekatan empatik
Pendekatan ini mengajak para siswa untuk mengamati dan menghayati peristiwa
atau benda seni.
4. Pendekatan Berbasis Kompetensi
Inti pandangannya adalah tujuan akhir dari pembelajaran harus tercermin
dari kompetensi siswa lulusan. Setiap bahan ajar yang dipilih serta metode dan
media yang digunakan harus diarahkan kepada pembentukan kompetensi siswa.
5. Pendekatan Pembelajaran Terpadu
Jadi dengan pendekatan pembelajaran seni seni terpadu ini, anak dapat memahami
suatu konsep sekaligus dalam beberapa bidang seni. Konsep-konsep ini menjadi
lebih bermakna karena dikaitkan dengan kehidupan anak.
b. Metode
1. Metode Ekspresi Bebas
Metode ini dapat digunakan pada saat guru – guru menghadapi anak-anak TK, SD,
dan anak-anak dari sekolah lanjutan, dan dapat pula digunakan oleh para calon
seniman yang belajar padanya.
a. Tema
b. Media
c. Gaya ungkapan
2. Metode Kerja Kelompok
Jika metode ekspresi bebas lebih banyak menjamin kebebasan anak-anak untuk
menyalurkan ungkapan perasaannya, maka hal ini harus diimbangi dengan metode
yang lebih mengutamakan pengalaman berkelompok pada anak-anak, untuk membina
perkembangan sosial mereka.
a. Kerja paduan (group
work)
b. Kerja kolektif
(collective painting)
3. Metode Global
Tujuan utama penggunaan metode ini ialah agar anak-anak dapat menangkap
bentuk
keseluruhan dari bentuk model yang disediakan. Salah satu teknik dalam
metode global ini yang paling cocok digunakan anak-anak untuk menghasilkan
bentuk keseluruhan melalui obyek yang disediakan ialah teknik siluet.
c. Evaluasi
Karena evaluasi dalam pendidikan seni merupakan penafsiran kita terhadap
proses berkarya anak dan karya sebagai hasil kegiatan itu, maka itu pun
merupakan bagian menyeluruh yang menjadi sumber tolok ukurnya.
1. Pengukuran Prestasi
2. Pengukuran
Perkembangan
3. Penafsiran Proses Dan
Hasil Karya
a. Proses sebagai tolak
ukur evaluasi
b. Hasil karya sebagai
sumber tolak ukur
1) Goresan
2) Bentuk
3) Warna
4) Komposisi (tata letak
unsur-unsur rupa)
5) Kesan keseluruhan
7. Pembelajaran Seni Rupa di Sekolah Dasar
a. Mengenal Perkembangan Seni Rupa Anak-anak
1. Masa mencoreng
(scribbling) usia 2-4 tahun
2. Masa prabagan (preschematic)
usia 4-7 tahun
3. Masa bagan (schematic)
usia 7-9 tahun
4. Masa realisme awal
(dawning realism) usia 9-12 tahun
5. Masa naturalisme semu
(pseudo naturalisme) usia 12-14 tahun
6. Masa penentuan (period
of decision) usia 14-17 tahun
b. Rencana Pembelajaran
1. Pengertian
Perencanaan pengajaran (atau sering disebut desain instruksional) merupakan
usaha guru dalam merencanakan bahan-bahan pengajaran yang akan diberikan kepada
siswa, yang ditulis secara sistematis dan mengacu pada GBPP yang telah
ditetapkan.
2. Bentuk rencana pembelajaran
a) Rencana tahunan
Yang dimaksud Rencana Tahunan ialah rancangan bahan ajar yang disusun untuk
satu tahun ajaran.
b) Rencana catur wulan
Rencana Catur Wulan yaitu merupakan penjabaran dari rencana tahunan, karena
dalam rencana catur wulan juga dicatat tentang tujuan umum yang harus dicapai
oleh setiap pokok bahasan, mencantumkan buku sumber yang harus dipakai, media
pengajaran, tentang waktu pelaksanaan tes formatif dan tes catur wulan, serta
rincian singkat dari setiap pokok bahasan yang akan disampaikan.
c) Rencana harian (satuan
pendidikan)
3. Rumusan TIU dan TIK
a) Bentuk rumusan
Pertama-tama yang harus diperhatikan dalam merumuskan TIK ialah bentuk
kalimatnya. Bentuk kalimat harus kalimat aktif, subyeknya ialah siswa sendiri.
Hal ini dilandasi oleh ciri sistem pendidikan modern yang berpusat pada anak
(CBSA: Cara Belajar Siswa Aktif). Pada setiap rumusan TIK hanya mengandung satu
kata kerja, dan kata kerja yang digunakan harus kata kerja yang dapat diamati
agar dalam melaksanakan evaluasi, proses dapat dilakukan dengan lancar.
b) Isi rumusan
Ada sebuah kaidah yang memberi kemudahan dalam memikirkan isi rumusan TIK.
Kaidah itu dikenal dengan sebutan Kaidah ABCD yang
sesungguhnya merupakan singkatan dari empat buah kata Inggeris yang diambil
huruf depannya dari setiap kata:
A= Audience, siapa
yang melakukan kegiatan belajar.
B= Behavior, kemampuan apa
yang harus dicapai oleh yang belajar.
C= Condition, syarat apa yang
harus dipenuhi oleh kemampuan yang
diperolehnya.
D= Degree, sampai sejauhmana
tingkat keberhasilan yang harus dicapai
olehnya.
c. Penentuan Materi Pembelajaran
Dalam kegiatan seni rupa, materi pelajaran itu merupakan bagian yang sangat
erat hubungannya antara satu dengan yang lainnya.
d. Kegiatan Pembelajaran
Pada bagian ini tidak banyak hal yang harus dibahas. Yang terpenting bahwa
tekanan pembelajaran terletak pada anak-anak (siswa). Keaktifan siswa di kelas,
baik dalam berkarya maupun mengapresiasi karya seni menjadi target pengajaran.
e. Media Pembelajaran
Media pengajaran harus menjadi pemikiran Pendamping dalam proses
pembelajaran di dalam kelas, dan bahkan dituliskan dalam perencanaan
pengajaran.
f. Memilih Metode
Metode yang bersifat umum di antaranya:
§ Metode diskusi
§ Metode tanya jawab
§ Metode pemberian tugas
§ Metode simulasi dan
bermain peran
§ Metode sosiodrama
makasih postngannya :)
BalasHapus포천콜걸
BalasHapus여주콜걸
연천콜걸
가평콜걸
양평콜걸
강원도콜걸
춘천콜걸
강릉콜걸